Dia manusia.
Hati membumi.
Mimpi melangit.
Menghabiskan separuh jiwanya dengan menulis.
Begitu payah mengungkap rasa dengan perantara suara.
Kamu bisa menemukannya dalam ribuan puisi yang ditulisnya.
Dia disekat oleh diksi-diksi pada setiap aksara.
Dijerat oleh rantai bait-bait yang didirikannya sendiri.
Kau akan mendengar gemuruhnya diam;
kau akan melihat germelapnya gulita;
kau akan merasakan gairahnya hampa;
ketika kau masuk ke dalam sana.
Kau akan menemukan Sirius yang berpadu dengan jiwa Neptunus.
Kau akan melihat bagaimana indahnya badai hujan dipadu dengan gelapnya malam.
Sudah itu dulu dariku. Besok lagi. Tidur nyeyak!
- n e r w
Comments
Post a Comment