mas #2


Seingatku, kita hanya mengobrol seperti biasa. Seadanya, sekenalnya. Tidak ada selipan rahasia, tidak ada yang lebih, tidak ada sisanya, tidak ada yang ikut duduk disana. Kursi itu hanya untuk kita berdua. 
  
Kita hanya saling menimpali, lalu sore bersambung malam. Lalu di pantai sudah mulai pasang. Para nelayan mulai menyiapkan kapal. Lalu kita mengerti tanpa bilang. Kita harus pindah ke sisi lain yang lebih terang dan tenang. Tapi tak jauh. Tapi tak di sini. 
  
Kamu tersenyum, aku mengiakan. Kita beranjak setelah basah sebagian. Lalu dongeng hidupmu semakin jauh, dan aku ingin ikut kamu pulang.
  
Tapi barangkali memang ini yang pesisir sediakan. Ombak dan nyanyian, angin dan arahnya pulang, kerinduan, mimpi, pertemuan lucu, matahari tenggelam, dan cinta yang selalu gagal aku artikan.

 


Comments