perempuan asing

Aku baru saja bertemu seseorang dengan luka basah di dadanya
Katanya itu hasil dari perang yang sangat panjang
Katanya itu sudah di balut kuat seribu kasa
Tapi, kasihan sekali dia, lubang yang menganga itu tetap terlihat di mata

Air matanya ditampung
Entah kapan terakhir kalinya mata itu benar-benar tertidur
Dia datang dengan riasan sempurna
Tapi topeng itu tak cukup mampu menutupi raut wajahnya yang berantakan semua

Tangannya bergerak lembut sekali, seperti sedang menari
Cantik sekali walaupun pada masa-masa-hampir-matinya
Aku sempat bertanya,
apa yang membuatnya kerap pergi ke tempat-tempat luas?
duduk diam hanya untuk mengawasi orang-orang yang tak ia kenal?
dan menulis di kertas-kertas lusuh?
Sebab menurutku, itu hanya buang-buang waktu
Yang seharusnya ia butuhkan itu sembuh

Katanya, ini semua karena ruang tumbuhnya terlalu sempit
Sementara setiap hari lehernya tercekik
Sesak menjalar dalam kerongkongannya
Maka dia biarkan jiwanya hilang
Berharap nanti bisa temukan jalan pulang

Kasihan. Ia sendirian.
Di depan kertas yang megah.
Kecil. Bersuara ramai.
Hanya karena ia tidak bisa banyak bergerak.

Comments