Dunia telah merobekku, sepotong demi sepotong
Dalam kerakusannya, tiada kedamaian yang bisa menolong
Dunia telah meluluhlantakkan segalanya yang kukenal
Merobek warna, memudarkan sinar yang ku kira kekal
Pernah ku kenakan cahaya muda yang indah dan megah
Namun mereka menelanjangiku dengan sumpah serapah
Pernah ku menari di bawah langit yang terbentang luas terbuka
Namun lihatlah kini—aku tak tau harus pulang kemana
Hari-hari berselimut tawa, binar lugu penuh bahagia
Kini tersisa bayang yang menghantui jiwa
Aku menjelma abu dari apa yang pernah membara
Para tamu datang hanya untuk menghantarkan duka yang tak kuhala
Para tamu datang hanya untuk menghantarkan duka yang tak kuhala
Harga dari tumbuh dewasa, bengis dan keras
Keluguanku telah habis-habisan dirampas
Apakah kepolosan hanya mimpi yang melintas?
Benang halus yang kini dikikis dan telah diretas
Mimpi-mimpi yang berkelana dalam raga
Telah disekap dalam lorong dingin yang menggema
Telah ku tumbalkan semua sukacita dengan mata berkaca-kaca
Beratnya usia, meninggalkan jurang hampa yang tak dapat kuurai sarinya
Beratnya dewasa, menerkam anak kecil yang pernah hidup di sana
Aku kehilangannya
Aku kehilangannya untuk selamanya
Gadis kecil yang ku kenal tak pernah takut melawan dunia
Kini ia hanyalah sekecil-kecilnya manusia
The world—
The world has taken too much from you,
for you to still be considered a child.
Comments
Post a Comment